Jumat, 29 Juni 2012

Penjajahan Dimana-mana

Secara Historis, Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal tersebut oleh presiden yang pertama yakni Presiden Ir. Soekarno serta di saksikan oleh semua masyarakat Indonesia pada saat itu. Namun, sebelum semua prosesi pelaksanaan proklamasi tersebut, Negara Indonesia banyak mengalami pengorbanan. Seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan derita yang sangat perih, serta para Pejuang-Pejuan Indonesia yang rela berkorban dan gagah berani melawan para penjajah yang ingin menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Negara Indonesia, merupakan salah-satu negara jajahan bangsa-bangsa asing karena banyak hal yang melatarbelakangi penjajahan tersebut. Dan salah-satu faktor yang paling mendasari terjadinya penjajahan tersebut, ialah karena Negara Indonesia menyimpan Sumber Daya Alam yang sangat melimpah, diantaranya ialah rempah-rempah.

Bangsa-bangsa asing yang masuk dan menjajah Indonesia, mempunyai niat yang licik. Mereka melaksanakan niatnya tersebut, karena mereka menganggap masyarakat Indonesia masih mempunyai pikiran yang rendah dan mudah untuk dipengaruhi. Oleh sebab itulah, masyarakat Indonesia dapat mudah di jajah oleh bangsa-bangsa asing.

Dewasa ini, setelah beberapa tahun berselang terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sudah menyimpan banyak kenangan yang sangat berarti bagi generasi-generasi penerus bangsa Indonesia. Indonesia, yang kini berumur 67 tahun sudah banyak mengalami perubahan-perubahan.

Namun, yang kini sangat memprihatinkan adalah bahwa sudah dalam sejarah Indonesia sudah merdeka, tapi kenyataannya sampai saat ini, menurut saya, Negara Indonesia masih di jajah oleh bangsa-bangsa asing. Meskipun tidak secara fisik, penjajahan itu tidak nampak namun secara non fisik, sebenarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia masih di jajah. Mengapa saya menyatakan hal tersebut, karena sekarang ini, bangsa-bangsa barat dengan mudahnya masuk ke Indonesia mengubah pola pikir masyarakat Indonesia sehingga penguasaan bangsa-bangsa barat sangat mudah melancarkan niatnya seperti sejak awal masa penjajahan Indonesia.

Hampir dari semua potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, perlahan demi perlahan hilang karena sudah dikuasai oleh bangsa-bangsa asing. Dan hampir dari segala pertambangan di Indonesuia, adalah milik bangsa asing. Masyarakat Indonesia, hanya dijadikan sebagai budak oleh para penguasa-penguasa asing tersebut. Mereka dijadikan pekerja dan tanpa mereka sadari, bahwa perlahan-perlahan potensi Negara Indonesia itu hilang diambil oleh bangsa luar.

Bangsa Indonesia banyak mengkonsumsi barang-barang dari luar negerinya. Padahal, itu adalah barang-barang asli Indonesia yang sudah diolah diluar Negeri dan dijual kembali ke negara Indonesia dengan biaya yang sangat tinggi. Namun, seandainya barang-barang hasil potensi Indonesia itu dikelola oleh para penduduk pribumi, pastilah hasilnya lebih baik.

Kita tidak boleh membiarkan hal ini terus terjadi. Penjajahan terjadi dimana-mana. Dan tanpa kita sadari anak-cucu kita yang sebagai generasi penerus bangsa ini, tidak mengecap potensi-potensi dari Indonesia tersebut. Kita harus mengubah pola pemikiran kita kearah yang lebih baik. Kita harus berpikir kedepan sebelum semua yang kita harapkan bisa terwujud, akan hilang bagaikan air hujan yang melenyapkan debu diatas batu. Kita harus segera melakukan gerakan. jangan hanya diam berbicara tanpa ada terapan. Karena dengan terapan lansung, meskipun hanya sdikit demi sedikit, pasti akan menghasilkan buah yang manis. Dan juga agar segala harapan kita, tidak menjadi impian belaka.

Para generasi penerus Bangsa Indonesia sekarang, harus mempunyai pemikiran yang Pintar dan juga hati yang bersih dan tulus. Jangan mudah terpengaruh dengan segala bujukan yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita ke lembah jurang sangat dalam. Buka pemikiran anda, jangan biarkan pikiran anda di kunci secara perlahan. Kita harus bepikir luas, bergerak dan segera memperbaiki hal-hal yang perlu di perbaharui dari tindakan yang kecil dan dari dalam.

Tidak ada komentar: